Tampilkan postingan dengan label Kabel Optik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kabel Optik. Tampilkan semua postingan

17/11/10

Pemeliharaan Perangkat dan Jaringan Kabel Optik

A .Pemeliharaan Rutin

Agar perangkat maupun jaringan kabel fiber optic dapat digunakan kapan saja, dan tahan lama maka perlu diadakan pemeliharaan rutin. Pemeliharaan rutin ada 2 macam, yaitu :

  • Pemeliharaan perangkat SKSO / OLTE
  • Pemeliharaan jaringan kabel optik

A.1. Perawatan Rutin Perangkat SKSO / OLTE, terdiri dari :

*Pemeliharaan Harian : Check-list Perangkat OLTE.

*Pemeliharaan Mingguan

Agar peralatan pada perangkat siap pakai sewaktu-waktu, maka perlu dilakukan pemeliharaan setiap minggu satu kali yang meliputi pengecekan, pengetesan, dan pembersihan fisik antara lain sebagai berikut :

  1. Alat sambung kabel serat optik (splicer).
  2. Alat ukur kabel serat optik (OTDR).
  3. Generator Set.
  4. Mobil SKSO.
  5. Alat komunikasi (Talk Set).
  6. Power Meter.
  7. Sarana penunjang lainnya.

*Pemeliharaan Bulanan :

Selain pemliharaan harian dan mingguan , dalam SKSO juga terdapat pemeliharaan bulanan , yang meliputi :

1) Pengecekan Manhole/Handhole

Untuk menghindari gangguan pada titik sambung (joint closure) akibat masuknya air/ lumpur pada Manhole/ Handhole dan menghilangnya tanda-tanda yang terdapat pada kabel pada Manhole/ Handhole perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :

  1. Bersihkan/kuras Manhole/ Handhole yang terdapat pada titik sambung kabel optik secara rutin sesuai jadwal pemeliharaan.
  2. Cek kondisi stopper yang menutupi lubang-lubang polongan, bila terjadi penyimpangan segera diadakan perbaikan untuk mencapai kondisi seharusnya.
  3. Cek kondisi kabel dan penyangga kabel beserta aksesorisnya, bila ada yang kurang/ terlepas segera diperbaiki/ diganti.
  4. Mengganti tanda pada kabel jika tanda pada kabel yang sebelumnya hilang, untuk mempermudah mengetahui jenis kabel yang ada pada Manhole/ Handhole tersebut.
  5. Cek kondisi tutup Manhole/ Handhole bila ada yang rusak atau catnya kusam segera diganti/ dicat ulang.
  6. Sehabis bekerja pada Manhole/ Handhole jangan lupa menutup kembali tutup Manhole/ Handhole dengan rapat dan sempurna.
  7. Memberi tanda berupa patok pada Manhole/ Handhole yang berada pada posisi rawan, persawahan dan perbukitan.

2) Patroli Kabel Serat Optik Tanah (Buried Cable)

Pelaksanaan patroli dengan menelusuri rute kabel sejauh 6 km/hari, agar situasi dan kondisi kabel optik dapat diketahui sedini mungkin perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :

  1. Cek pipa besi galvanis jembatan kabel pada penyeberangan sungai.
  2. Cek tiang beserta aksesorisnya, pondasi dan kawat duri sebagai pengaman, bila terjadi kerusakan segera dilaksanakan perbaikan.
  3. Cek rute dan tanda rute (rambu-rambu) untuk mengetahui kondisi lingkungan disekitar rute kabel, apabila terdapat hal-hal yang membahayakan kabel serat optik, misalnya longsor, rumput tinggi dan pepohonan, kegiatan penduduk karena adanya pemukiman baru, serta proyek PU/ PERUMKA maka segera diambil langkah-langkah pengamanan maupun perbaikan.
  4. Cek lokasi Manhole/ Handhole tempat sambungan, untuk mengetahui kondisi lingkungan sekitar, bila terjadi hal-hal yang membahayakan segera dilaksanakan langkah pengamanan.
  5. Mengganti tanda rute kabel yang berupa patok apabila patok yang lama hilang/rusak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

3) Patroli Kabel Serat Optik Udara (Aireal Cable)

  1. Cek pepohonan dan rerumputan sekitar rute yang dilewati kabel serat optik, bila membahayakan perlu dilakukan perambahan dan pemotongan.
  2. Cek kondisi joint closure yang berada di tiang atau di Handhole, bila membahayakan perlu dilakukan pengamanan.
  3. Patroli dilaksanakan dengan jalan kaki menelusuri rute kabel sejauh 7 km/hari, agar situasi kabel dapat diketahui sedini mungkin..

4) Pengukuran tegangan input maupun output perngkat OLTE

*Pemeliharaan 6-Bulanan :

Pengukuran core yang kosong dilakukan dua kali dalam setahun yang meliputi :

  1. Mendeteksi penigkatan loss kabel (dB/km).
  2. Mendeteksi peningkatan loss pada titk sambung.
  3. Mendeteksi kerusakan fisik serat optik (lokalisir gangguan).
  4. Pengukuran Optical Output Power OLTE

*Pemeliharaan Tahunan :

  1. Pengukuran BER (Bit Error Rate) tingkat E-1 atau STM-1 yang Idle.
  2. Alarm test.
  3. Pengukuran Sensitivitas dan Margin Receiver

A.2. Pemeliharaan Rutin Jaringan Kabel Optik :

*Pemeliharaan 2 – Mingguan :

  1. Patroli Jarkab Optik Kabel Udara.
  2. Patroli Jarkab Optik Kabel Tanah.
  3. Patroli Jarkab Optik Kabel Duct.

*Pemeliharaan 6 – Bulanan :

Pengukuran Core Optik yang Idle meliputi :

  1. Kontinuitas Fiber Optik ( OTDR ).
  2. Redaman total antar terminal ( Laser Source dan Power meter ).

B. Pemeliharaan Dadakan

Pemeliharaan dadakan juga dibagi menjadi dua, yaitu :

  1. Pemeliharaan Dadakan Perangkat SKSO / OLTE.

Pada kondisi operasi normal (tidak terjadi ganguan sistem). Pada waktu terjadi gangguan pada sistem maupun perangkat, untuk mengatasi hal ini maka modul yang mengalami alarm segera diganti.

  1. Pemeliharaan Dadakan Jaringan Kabel Optik.

Pemeliharaan dadakan pada kabel serat optik terjadi apabila kabel serat optik yang digunakan sebagai media transmisi terputus. Putusnya kabel serat optik ini dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu terkena senapan angin, gesekan benang layang-layang, proyek pemerintah, dan kegiatan masyarakat.

Cara menyambung kabel optik


Kabel optik banyak digunakan di dunia telekomunikasi, biasanya kita liat di pinggir jalan ada galian kabel. Kabel optik memang punya keunggulan kecepata dan bandwidth yang lebar dibanding menggunakan kabel biasa. Namun kabel optik juga punya banyak kelemahan, diantaranya harus diperlakukan secara hati-hati, karena jika sampai tertekuk melewati batas normalnya, core (bagian inti) didalamnya akan patah alhasil transmisi tidak bisa dilakukan.
Selain itu, penyambungan kebel optik tergolong rumit, perlu tahapan yang panjang untuk dapat memperoleh hasil sambungan yang memuaskan.

Berikut saya tuliskan proses penyambungan secara singkat :

1.Siapkan kabel fiber optik yang akan di terminasi

2.Kupas kulit terluar pembungkus kabel terluarnya, hati-hati jangan sampai terpotong kabel yang didalamnya, karena sangat tipis seperti helai rambut

3. Siapkan cairan alkohol (<90%), mulailah membersihkan permukaan kabel yang seperti helai rambut itu, usahakan searah cara membersihkannya

4. Siapkan alat khusus untuk memotong kabel tersebut, sehingga hasil potongan akan presisi

5. Dua ujung kabel yang sudah potong, siap untuk disambungkan

6. Letakkan di alat penyambung khusus, tutup lalu tekan set, maka secara otomatis kabel optik bisa tersambung
Sebagai contoh alat penyambung seperti yang tertera diatas.


7. Kabel yang sudah tersambung perlu diberi perlindungan khusus, karena sangat rentan terhadap gangguan yang bisa menyebabkan patah

Warna Sebagai Pengkodean Kabel Optik

Yang umum dipakai di dunia telekomunikasi warna FO ada 12 warna dengan urut-urutan
(dalam bhs. Indonesia) sbb:

1.= B ( Biru )
2.= O ( Orange )
3.= H ( Hijau )
4.= C ( Coklat )
5. = A ( Abu-abu )

6.= P ( Putih )
7.= M ( Merah )
8.= H ( Hitam )

9.= K ( Kuning )
10.= U ( Ungu )
11.= P ( Pink )
12.= T ( Tosca )
Agar mudah diingat/mudah dihafal maka warna kabel FO disingkat menjadi:
BOHCAPMHKUPT (BOHCAP eM Ha Ka U Pe Te).

Warna ini bukan hanya berlaku bagi Core saja tetapi Loss Tubenya juga, karena bertujuan utk memudahkan urutan kabel itu sendiri bilamana yg dipakai/disambung lebih dari 1 loss tube. Biasanya untuk Core pewarnaan diulang setiap 1 s/d 6 (BOHCAP), sedangkan Loss Tube setiap 1 s/d 12 (BOHCAPMHKUPT)
Sebagai contoh sebuah kabel berisi 24 core yang terdiri dari 4 tube (masing2 tube isi 6
Core), maka urutannya adalah :
y
Core nomor 1= Core warna Biru, Loss Tube warna Biru, core berikutnya urut s/d core warna
putih.
y
Core nomor 7= Core warna Biru, Loss Tube warna Orange, core berikutnya urut s/d core
warna putih.
y
Core nomor 13= Core warna Biru, Loss Tube warna Hijau, core berikutnya urut s/d core
warna putih.
y
Core nomor 19= Core warna Biru, Loss Tube warna Coklat, core berikutmya urut s/d core
warna putih

Design Kabel Fiber Optic

Ada 2 tipe design kabel Fiber Optic yaitu :
1. Loose-tube construction (buat instalasi di luar ruangan)
2. Tight buffer construction (buat di dalam gedung)

Kabel fiber optic ini juga Tidak ada interfen ke kabel fiber lain. Tidak ada gannguan crosstalk seperti pada copper media.Tapi bukan berarti media ini sempuran atau tidak ada gangguannya, kalo instalasi nya tidak beres.
Ya seperti kabel lainnya kalau fiber optic patah musti disambung dan nyambungnya harus dari awal, artinya kabel dikupas sampai pada corenya lalu corenya disambung/displice. Ada dua cara splicing/penyambungan yaitu : Mekanical splicing dan Fusion splicing.

Mecanical splicing adalah penyambungan secara manual/mekanis dimana kedua ujung core setelah dikupas/ditelanjangi menggunakan alat penelanjang (stripper)didempetkan dg kerapatan yg ditentukan lalu dijepit dg alat sambung standar pabrikan FO. Penyambungan mekanis ini biasanya bersifat darurat dg alasan FO yg ada sangat pendek hingga tdk memungkinkan dilakukan fusion splicing, atau alasan lain karena alat sambung lebur/Fusion Splicer tdk ada atau masih menunggu dari tempat lain, sementara FO harus segera disambung. Penyambungan mekanis ini memerlukan tingkat ketrampilan dan ketelitian yg tinggi karena betul2 manual supaya hasil ukuran lossnya rendah.

Standar FO umumnya sama, wujud kabel sebesar diameter kl. 1 inchi baik yang isinya 6 core hingga 96 core (maaf di atas 96 core saya belum pernah liat). Setiap 6 core dg pewarnaan berbeda buat pengkodean dimasukkan ke dalam tube/loss tube dg warna yg berbeda pula.Jadi kalau sebuah kabel FO berisi 96 core maka di dalamnya terdapat 16 loss tube yg berisi nasing2 6 core FO. Kalau satu kabel isinya kurang dari 16 loss tube biasanya diganti dengan plastik dg ukuran yg sama dg loss tube yg biasa disebut filler buat memenuhi isi dari diameter kabel.

Pengertian kabel optik

Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.

Bagian-bagian fiber optik

fo1.jpg

Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan.
Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti(core).
Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan.

Jenis Fiber Optik

1. Single-mode fibers
Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer)
fo2.jpg

2. Multi-mode fibers
Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)

fo3.jpg

Cara Kerja Fiber Optik

fo4.jpg

Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.

Keuntungan Fiber Optik

Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama.
Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga.
Kapasitas lebih besar.
Sinyal degradasi lebih kecil.
Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
Fleksibel.
Sinyal digital.

Bagaimana Fiber Optik Dibuat

Making a preform glass cylinder

Proses ini disebut modified chemical vapor deposition (MCVD).
Silikon dan germanium bereaksi dengan oksigen membentuk SiO2 dan GeO2.
SiO2 dan GeO2 menyatu dan membentuk kaca.
Proses ini dilakukan secara otomatis dan membutuhkan waktu beberapa jam.

fo5.jpg

Drawing the fiber from the preform

Setelah proses pertama selesai preform dimasukkan kedalam fiber drawing tower.
Kemudian dipanaskan 1900-2200 derajat celcius sampai meleleh.
Lelehan tersebut jatuh melewati laser mikrometer sehingga preform membentuk benang.
Dilakukan proses coating dan UV Curing.

fo6.jpg

Testing the Finished Optical Fiber

Tensile strength: harus mampu menahan 100.000 lb/inch2 atau lebih.
Refractive index profile : menghitung layar untuk pemantulan optik.
Fiber geometry : diameter Core, dimensi cladding, diameter cloating adalah seragam.
Attenuation : menghitung kekuatan sinyal dari berbagai panjang gelombang dan jarak.
Information carrying capacity : bandwith
Chromatic dispersion : penyebaran berbagai panjang gelombang sinar melalui core.
Operating temperature

Kabel Optik Yang Sering Digunakan

Distribution Cable

fo7.jpg

Indoor/Outdoor Tight Buffer

fo8.jpg

Indoor/Outdoor Breakout Cable

fo9.jpg

Aerial Cable/Self-Supporting

fo10.jpg

Hybrid & Composite Cable

fo121.jpg

Armored Cable

fo12.jpg

Low Smoke Zero Halogen (LSZH)

fo13.jpg

Kode warna pada kabel serat optik

Selubung luar

Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:

Warna selubung luar/jacket Artinya
Kuning serat optik single-mode
Oren serat optik multi-mode
Aqua Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode
Abu-Abu Kode warna serat optik multi-mode, yang tidak digunakan lagi
Biru Kadang masih digunakan dalam model perancangan

[sunting] Konektor

Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor, biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:

  1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
  2. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
  3. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
  4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
  5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
  6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
  7. E200

Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:

  1. LC
  2. SMU
  3. SC-DC

Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:

Warna Konektor Arti Keterangan
Biru Physical Contact (PC), 0° yang paling umum digunkan untuk serat optik single-mode.
Hijau Angle Polished (APC), 8° sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik multi-mode
Hitam Physical Contact (PC), 0°
Abu-abu, Krem Physical Contact (PC), 0° serat optik multi-mode
Putih Physical Contact (PC), 0°
Merah
Penggunaan khusus

Serat Optik


Serat optik adalah merupakan saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED[1]. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.

Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi[2]. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.

Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.

Dalam penggunaan serat optik ini, terdapat beberapa keuntungan antara lain[3] :

  1. Lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat memuat kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai gigabit-per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan
  2. Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih tinggi
  3. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang
  4. Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio
  5. Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api
  6. Tidak berkarat

Secara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan core [4]. Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi.

Bagian-bagian serat optik jenis single mode

Dalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh lapisan resin yang disebut dengan jacket, biasanya berbahan plastik. Lapisan ini dapat menambah kekuatan untuk kabel serat optik, walaupun tidak memberikan peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optik pada kabel tersebut. Namun lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari selubung inti. Serta hal ini dapat juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin terjadi[2].

Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :

1. Berdasarkan mode yang dirambatkan[5] :

  • Single mode : serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil (biasanya sekitar 8,3 mikron), diameter intinya sangat sempit mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong (cladding). Bahagian inti serat optik single-mode terbuat dari bahan kaca silika (SiO2) dengan sejumlah kecil kaca Germania (GeO2) untuk meningkatkan indeks biasnya. Untuk mendapatkan performa yang baik pada kabel ini, biasanya untuk ukuran selongsongnya adalah sekitar 15 kali dari ukuran inti (sekitar 125 mikron). Kabel untuk jenis ini paling mahal, tetapi memiliki pelemahan (kurang dari 0.35dB per kilometer), sehingga memungkin kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh. Standar terbaru untuk kabel ini adalah ITU-T G.652D, dan G.657[6].
  • Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.

2. Berdasarkan indeks bias core[3] :

  • Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.
  • Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.
Kabel serat optik

[sunting] Pelemahan

Pelemahan (Attenuation) cahaya sangat penting diketahui terutama dalam merancang sistem telekomunikasi serat optik itu sendiri. Pelemahan cahaya dalam serat optik adalah adanya penurunan rata-rata daya optik pada kabel serat optik, biasanya diekspresikan dalam decibel (dB) tanpa tanda negatif. Berikut ini beberapa hal yang menyumbang kepada pelemahan cahaya pada serat optik[7]:

  1. Penyerapan (Absorption)
    Kehilangan cahaya yang disebabkan adanya kotoran dalam serat optik.
  2. Penyebaran (Scattering)
  3. Kehilangan radiasi (radiative losses)

Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit error rate). Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya.

Sistem Komunikasi Serat Optik

Sistem Komunikasi Serat Optik adalah suatu sistem Komunikasi yang menggunakan Kabel Serat Optik sebagai media transmisinya yang dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dan tingkat keandalan yang tinggi, berbeda dengan media transmisi lainnya serat optik tidak menggunakan gelombang elektromagnetik/listrik sebagai gelombang pembawanya melainkan menggunakan sinar/cahaya laser.
Serat Optik dibuat dari bahan gelas silika (SiO2) dengan penampang berbentuk lingkaran dengan indeks bias tertentu.

Keunggulan-Keunggulan Transmisi Serat Optik dibanding transmisi lainnya antara lain:
1. Redaman Transmisi yang kecil
2. Range Frekuensi yang lebar
3. Ukuran lebih kecil, simple dan ringan
4. Bebas Interferensi Elektromagnetik

Prinsip kerja dari serat optik ini adalah sinyal awal/source yang berbentuk sinyal listrik ini pada transmitter diubah oleh transducer elektrooptik (Dioda/Laser Dioda) menjadi gelombang cahaya yang kemudian ditransmisika melalui kabel serat optik menuju penerima/Receiver yang terletak pada ujung lainnya dari serat optik, pada penerima/receiver sinyal optik ini diubah oleh transducer Optoelektronik (Photo Dioda/Avalanche Photo Dioda) menjadi sinyal elektris kembali. Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju receiver akan terjadi redaman cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan konektor-konektor di perangkatnya, oleh karena itu jika jarak transmisinya jauh maka diperlukan sebuat atau beberapata repeater yang berfungsi untuk memperkuat gelombang cahaya yang telah mengalami redaman sepanjang perjalanannya.